Ritual 'Kuda Kosong' di Ciamis, Tradisi Mistik yang Hilang Ditelan Jaman

- 22 Juni 2024, 07:53 WIB
Foto ilustrasi tradisi arak-arakan kuda kosong di Ciamis., saat ini sudah tidak lagi digelar.*
Foto ilustrasi tradisi arak-arakan kuda kosong di Ciamis., saat ini sudah tidak lagi digelar.* /Mohamad Ridwan/Ilustrasi/

"Pada saat itu setelah keluar dari semak ada sebuah benda melayang seperti ranting menghampiri kakek. Kemudian benda itu dibawa pulang," ujarnya, saat ditemui wartawan belum lama ini.

Pada saat malamnya, Raden Galil mendapat wangsit bahwa benda seperti ranting pohon itu dibawa ke Pendopo Bupati Ciamis. Setelah dibawa, benda itu disimpan di sebuah saung kecil kemudian diberi sesaji.

Di saung kecil gelap itu, terdengar suara alat-alat makan dan setelah dilihat semuanya telah berantakan. Kala itu menjelang Hari Jadi Ciamis. Konon wangsit itu berasal dari makhluk tak kasat mata disebut Raja Onom.

"Jadi ada yang berbisik dengan kata 'Kaula bakal datang' (saya akan datang). Cirinya pada saat Magrib ada hujan gerimis. Itu merupakan Raja Onom bernama Nyai Ratu Gandawati," ungkapnya.

Setelah datang dengan ditandai ciri yang disebutkan itu, Raden Galil menyebut bahwa Raja Onom meminta kuda kosong untuk ditumpangi mengelilingi wilayah perkotaan Ciamis. Bukan hanya Raja Onom saja yang datang melainkan berikut pengikutnya.

Akhirnya, Raden Galil pun bersama jajarannya menyiapkan kuda kosong lalu kemudian diarak berkeliling perkotaan Ciamis. Tidak hanya seekor kuda namun juga beberapa ekor kuda lainnya untuk para pengikutnya.

Baca Juga: Jelang Hari Raya Kurban, Permintaan Golok Galonggong Tasikmalaya Meningkat

"Menurut cerita, kuda itu seperti membawa beban berat jalannya juga pelan. Tentunya itu menjadi keanehan di masyarakat, karena kudanya tidak ada yang menunggangi tapi seperti keberatan," ungkapnya.

Rita menunjukan pecut atau benda seperti ranting pohon yang didapat kakeknya dari Pulo Majeti, konon sebagai sarana mendatangkan Raja Onom untuk datang pada saat tradisi kuda kosong akan dilaksanakan. Sampai sekarang Rita masih menyimpan pecut tersebut.

"Setiap setahun sekali, pecut ini selalu saya bersihkan," ungkapnya.

Akhirnya, setiap tahun setiap hari Jadi Ciamis, kuda kosong itu pun rutin digelar. Bahkan berkembang menjadi tradisi yang sangat dinantikan masyarakat Ciamis.

Halaman:

Editor: Mohamad Ridwan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah