KABAR BANJAR - Di antara amalan sunnah yang dianjurkan dalam Islam adalah Shalat Isyraq. Shalat ini memiliki keutamaan tersendiri dan waktu pelaksanaannya yang spesifik, yaitu di waktu pagi hari.
Mengerjakan amalan Shalat Isyraq disebutkan memiliki nilai pahala yang besar. Bahkan disebutkan dalam hadits, pahala mengerjakan Shalat Isyraq setara dengan amalan mengerjakan ibadah haji secara sempurna. Oleh karena itu, amalan ini pun menjadi rujukan atau sangat dianjurkan bagi umat Islam yang belum mampu untuk melaksanakan ibadah haji. Belum mampu baik karena tidak ada biaya, tidak ada waktu, karena alasan kesehatan, atau lainnya.
Nah, dalam tulisan ini akan dibahas seluk beluk Shalat Isyraq, mulai dari pengertian, tata cara, waktu pelaksanaannya, hingga keutamaan yang diperoleh dari mengerjakan shalat ini.
Dikutip dari www.nu.or.id, Ust. Ahmad Muntaha dalam tulisannya menyebutkan, kata "isyrâq" secara bahasa bermakna terbit. halat Isyraq dalam fiqih adalah shalat yang dilakukan di waktu matahari terbit. Shalat Isyraq juga banyak dikaitkan dengan Shalat Dhuha, sehingga ada yang menyebut Shalat Isyraq dengan shalat Dhahwah Sughra, sementara shalat Dhuha disebut sebagai shalat Dhahwah Kubra.
Menurut Imam al-Ghazali, Imam as-Suyuthi, dan Syekh Alil Muttaqi al-Hindi, shalat Isyraq bukan shalat Dhuha, sedangkan menurut kebanyakan ulama adalah shalat Dhuha.
Sebab itu, berdasarkan pendapat yang menyatakan shalat Isyraq bukan shalat Dhuha maka ketentuan hukumnya berbeda dengan shalat Dhuha.
Baca Juga: Parfum Favorit Para Santri Indonesia: Menebarkan Keharuman dan Semangat Ibadah
Perbedaan Shalat Dhuha dan Shalat Isyraq
Dalil yang mendasari kesunnahan shalat Isyraq di antaranya adalah hadits berikut: