Waktu shalat Isyraq masuk setelah matahari terbit dan telah naik satu tombak (tujuh hasta atau 2,5 meter) sebagaimana awal waktu shalat Dhuha; dan berakhir hingga jelasnya waktu siang (falaqin nahâr), tidak memanjang sampai menjelang waktu zawâl (saat matahari tergelincir ke arah barat).
Akhir waktu shalat Isyraq dibahasakan secara mudah oleh Syekh Bashri dengan kalimat: “Sampai terlepas dari awal waktunya dengan jarak pemisah waktu yang secara umum dianggap lama.” (Muhammad bin Umar Nawawi al-Jawi, Nihâyatuz Zain fi Irsyâdil Mubtadi-în, [Bairut, Dârul Fikr], halaman 103; dan Abdul Hamid as-Syirwani, Hawâsyis Syirwâni ‘ala Tuhfatil Muhtâj, [Bairut, Dârul Fikr], juz II, halaman 237.)
Rakaat dan Bacaan Surat dalam Shalat Isyraq
Rakaat shalat Isyraq adalah dua rakaat; sedangkan surat yang sunnah dibaca setelah al-Fatihah adalah surat ad-Dhuha pada rakaat pertama dan surat as-Syarh (Alam Nasyrah) para rakaat kedua.
Tata Cara, Niat, dan Doa Shalat Isyraq
Shalat Isyraq dilaksanakan dua rakaat sebagaimana shalat sunnah lainnya, dengan teknis sebagai berikut:
Mengucapkan niat shalat Isyraq: أُصَلِّيْ سُنَّةَ الإِشْرَاقِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushallî sunnatal isyrâq rak‘ataini lillâhi ta‘âlâ. Artinya, “Saya menyengaja shalat sunnah Isyraq dua rakaat karena Allah ta’ala.” Niat di dalam hati bersamaan takbîratul Ihrâm, dan seterusnya.
Baca Juga: 30 Juleha Kota Banjar Tingkatkan Kualitas Daging Hewan Kurban ASUH
Setelah al-Fatihah pada rakaat pertama kemudian membaca surat ad-Dhuha, dan seterusnya. Setelah al-Fatihah pada rakaat kedua kemudian membaca surat as-Syarh, dan seterusnya sampai salam sebagaimana shalat biasa.