Setelah Raden Galil wafat, Tradisi Kuda Kosong pun mulai menghilang dan tak lagi digelar. Diketahui Raden Galil merupakan keturunan Kanjeng Prabu atau RAA Kusumandiningrat (Bupati Galuh).
Rita menyebut, pada tahun 2019, Tradisi Kuda Kosong sempat akan dibangkitkan dalam kegiatan Mieling Ngadegna Galuh. Namun tradisi itu hanya bertahan sekali itu saja. Ritualnya pun sama, dengan menyediakan ruang kosong dan diberi sesaji.
Konon setelah mengundang Raja Onom, beberapa hari setelah kegiatan tersebut, 3 ekor kuda yang dipakai untuk tunggangannya mendadak mati. Sehingga hingga kini tidak ada lagi yang mampu menggelar Tradisi Kuda Kosong.***