Samenan: Tradisi Unik Perayaan Kenaikan Kelas dan Kelulusan di Sekolah

- 27 Juni 2024, 07:23 WIB
Perayaan kelulusan atau samenan siswa TK Aisyiyah Kota Tasikmalaya, belum lama ini.*
Perayaan kelulusan atau samenan siswa TK Aisyiyah Kota Tasikmalaya, belum lama ini.* /Mohamad Ridwan/Kabar Banjar/

KABAR BANJAR - Di tengah gempuran modernisasi, tradisi samenan atau samen di sekolah-sekolah masih lestari dilakukan di Indonesia khususnya di daerah Jawa Barat. Tradisi ini merupakan bentuk perayaan kenaikan kelas dan kelulusan siswa yang sarat makna dan nilai budaya.

Sejarah dan Makna Tradisi Samenan

Asal-usul tradisi Samenan masih simpang siur, namun banyak yang meyakini bahwa tradisi ini sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda. Kata "Samenan" sendiri kemungkinan berasal dari bahasa Belanda "samen" yang berarti "bersama". Hal ini mencerminkan semangat kebersamaan dan kekeluargaan yang dijunjung tinggi dalam tradisi ini.

Samenan bukan sekadar perayaan biasa, tetapi juga mengandung makna edukatif dan spiritual. Tradisi ini menjadi momen untuk menanamkan rasa syukur atas pencapaian yang diraih, menghargai jasa guru, dan mempererat tali persaudaraan antar siswa, orang tua, dan guru.

Baca Juga: Sebanyak 73 Siswa-siswi SDN 1 Nagarasari Kota Tasikmalaya Ikuti Acara Pelepasan Kelulusan

Pelaksanaan tradisi Samenan biasanya diisi dengan berbagai kegiatan menarik dan penuh makna baik digelar di sekolah maupun di luar sekolah. Belakangan memang muncul tren pelaksanaan samenan di luar sekolah seperti di hotel, gedung, aula, kafe, rumah makan. Atau tempat-tempat menarik lainnya baik indoor maupun outdoor.

 Berikut beberapa rangkaian acara yang biasa dijumpai dalam tradisi Samenan:

Pawai: Pawai menjadi acara pembuka yang meriah, di mana siswa-siswi berkeliling desa atau lingkungan sekolah dengan pakaian adat dan membawa berbagai dekorasi yang semarak. Pawai ini menjadi simbol rasa syukur dan sukacita atas pencapaian yang diraih.

Pentas Seni: Para siswa menunjukkan bakat mereka melalui berbagai pertunjukan seni seperti tari tradisional, drama, dan musik. Pentas seni ini menjadi wadah untuk mengekspresikan kreativitas dan menumbuhkan rasa percaya diri siswa.

Ngaliwet atau botram: Tradisi Ngaliwet merupakan kegiatan makan bersama dengan hidangan khas Sunda yang dimasak secara gotong royong. Momen ini menjadi ajang silaturahmi dan mempererat rasa kekeluargaan antar siswa, orang tua, dan guru.

Baca Juga: Ternyata Begini Cara Anak TK/PAUD Belajar Saat Pertama Mereka Masuk Sekolah

Penyerahan Raport: Momen yang ditunggu-tunggu adalah penyerahan raport kepada orang tua. Di sini, orang tua dapat melihat hasil belajar anak mereka selama setahun dan memberikan motivasi untuk terus belajar lebih giat.

Acara Perpisahan: Acara perpisahan menjadi momen haru dan penuh kenangan bagi siswa kelas 6 yang akan meninggalkan sekolah. Di acara ini, biasanya diadakan penyampaian pesan dan kesan dari siswa, guru, dan orang tua.

Melestarikan Tradisi dan Menumbuhkan Nilai-Nilai Budaya

Di tengah arus modernisasi, tradisi Samenan menjadi pengingat pentingnya nilai-nilai budaya dan kearifan lokal dalam pendidikan. Tradisi ini tidak hanya menjadi perayaan, tetapi juga sarana untuk menanamkan karakter mulia dan memperkuat rasa persatuan dan kesatuan.

Melestarikan tradisi Samenan berarti melestarikan kekayaan budaya bangsa. Tradisi ini menjadi bukti bahwa pendidikan di Indonesia tidak hanya berfokus pada aspek akademik, tetapi juga pada pengembangan karakter dan budi pekerti luhur.

Meskipun tradisi Samenan memiliki ciri khas di setiap daerah, esensi dan maknanya tetaplah sama: rasa syukur, kebersamaan, dan penghargaan atas ilmu pengetahuan. Tradisi ini patut dilestarikan dan diwariskan kepada generasi muda agar nilai-nilai luhur budaya bangsa tetap terjaga.

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Kota Banjar Ternyata Memiliki Buah Rambutan Khas dan Jadi Ikon Kuliner

Dampak Positif Tradisi Samenan

Tradisi Samenan membawa banyak dampak positif bagi siswa, orang tua, dan guru, di antaranya:

Meningkatkan rasa syukur dan motivasi belajar: Tradisi ini mengingatkan siswa atas pencapaian mereka dan memotivasi mereka untuk terus belajar lebih giat.

Menumbuhkan rasa cinta budaya: Tradisi Samenan memperkenalkan budaya lokal kepada siswa dan menumbuhkan rasa cinta mereka terhadap budaya bangsa.

Memperkuat rasa persatuan dan kesatuan: Tradisi ini menjadi wadah untuk mempererat tali persaudaraan antar siswa, orang tua, dan guru.

Mengembangkan bakat dan kreativitas siswa: Pentas seni dalam tradisi Samenan menjadi wadah bagi siswa untuk menunjukkan bakat dan kreativitas mereka.

Menanamkan nilai-nilai karakter mulia: Tradisi Samenan mengajarkan nilai-nilai seperti gotong royong, saling menghargai, dan rasa syukur.

Tradisi Samenan merupakan kekayaan budaya bangsa yang patut dilestarikan. Tradisi ini memiliki banyak nilai positif dan manfaat bagi siswa, orang tua, dan guru. Dengan melestarikan tradisi Samenan, kita dapat menumbuhkan rasa cinta budaya, memperkuat rasa persatuan dan kesatuan, serta menanamkan nilai-nilai karakter mulia pada generasi muda.***

 

Editor: Mohamad Ridwan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah