KABAR BANJAR - Volume sampah terus bertambah dan bertambah, sampai menggunung setiap harinya di wilayah kabupaten / Kota Provinsi Jabar akhir-akhir ini. Termasuk di Kota Banjar.
" Miris juga. Dulu terkenal Bandung Lautan Api. Saat ini, ada istilah sebagian wilayah Jabar lautan sampah. Ini semua berawal pengelolaan sampah salah, mulai hulu sekarang ini ," ucap Mantan Ketua DPRD Jabar, Eka Santosa.
Lebih miris lagi, dikatakan dia, saat pemerintah menyediakan tong sampah organik dan anorganik. Saat pengangkutan sampah yang berbeda tersebut (organik dan anorganik), kembali disatukan dalam satu tempat.
" Pengelolaan sampah gaya lama, sampah yang diangkut langsung ke TPA itu, berdampak banyak bakteri bertebaran sepajang jalan yang dilintasi. Ini juga berbahaya terhadap masyarakat yang dilintasi mobil sampah tersebut ," ucap Penasehat Hejotekno, Eka Santosa, sekaligus warga Kota Banjar.
Baca Juga: Terungkap Senjata Tajam WNA Amerika Gorok Mertua. Kasat Reskrim : Dicekal Kabur Keluar Negeri
Baca Juga: Tragis. Bule WNA Amerika Gorok Mertua Sampai Meninggal Dunia Bersimbah Darah
Baca Juga: Akhir Masa Jabatan. Wali Kota Banjar : Kado Predikat Kota Sehat
Lebih lanjut dia mendukung petugas kebersihan atau pemuluh sampah, namanya dirubah menjadi Pejuang Kebersihan. Karena, berkah ujung tombak ini, suatu wilayah menjadi bersih.
Pernyataan Eka Santosa tersebut ditegaskannya diisela-sela acara peletakan batu pertama program Kamisama (Kawasan Minimasi Sampah Mandiri) di Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) Blok Katapang, Kelurahan / Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Sabtu (23/9/2023).