KABAR BANJAR - Kasus DBD di Kota Banjar terus meningkat. Terdata sampai pekan kedua April 2024, terdata sebanyak 175 kasus dengan jumlah kasus yang meninggal dunia 3 orang.
Mengantisipasi kasus DBD terus melonjak, Dinas Kesehatan Kota Banjar bersama OPD di lingkungan Pemkot Banjar bersama 25 Pemerintah Desa / Kelurahan se-Kota Banjar melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) serentak di Kota Banjar, Jumat (19/4/2024).
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjar, H.Saifudin, Kamis (18/4/2024), jumlah 175 kasus DBD dan 3 kasus meninggal dunia di Kota Banjar ini yang terdata sampai 16 April 2024.
" Dari 175 kasus DBD selama tahun 2024, kasus terbanyak April ini. Terdata sampai 16 April ini sebanyak 56 kasus DBD di Kota Banjar. Ini perlu ditangani ektra keras dengan cara yang luar biasa. Yaitu, PSN serentak se-Kota Banjar itu ," ucap Saifudin.
Menurutnya, PSN serentak ini sebagai bentuk intervensi upaya memutuskan rantai penularan melalui pengendalian vektor nyamuk Aedes aegepty dan Aedes albopictus.
Adapun strategi terefektif saat pengendalian vektor nyamuk itu, diantaranya saat ini melalui Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik /Juru Pemantau Jentik (G1R1J).
" G1R1J ini merupakan bagian dari PSN secara mandiri yang dilaksanakan seminggu sekali. Yaitu, setiap Hari Jumat bersama Juru Pantau Jentik ," ucapnya.
Diharapkan dia, melalui intervensi Pemerintah dan mendorong dengan menstimulasi peran serta masyarakat dalam mensukseskan G1R1J ini, mampu meningkatkan kesadaran masyarakat supaya menjaga kebersihan lingkungan rumah masing-masing, nantinya.