Prasasti keenam ditemukan pada tahun 1995 oleh Juru Pelihara Astana Gede bernama Sopar. Salah satu prasasti tersebut bertuliskan "Mahayuna Ayuna Kadatuan," yang kemudian dijadikan motto Kabupaten Ciamis.
Dari hasil penelitian tersebut, pada masa lalu, Situs Astana Gede Kawali Kabupaten Ciamis ini berfungsi sebagai pusat pemerintahan kerajaan Galuh, sebuah kerajaan megah di Jawa Barat.
Peninggalan di Situs Astana Gede Kawali, Kabupaten Ciamis ini ditemukan campuran tiga budaya berbeda, mencakup budaya lokal, Hindu, dan Islam.
Situs di Situs Astana Gede Kawali, Kabupaten Ciamis menyimpan 6 prasasti batu, 3 menhir, dan 11 makam sebagai bagian dari warisan arkeologisnya.
Luas situs mencapai sekitar 5 hektar, dikelilingi oleh pepohonan yang lebat dan tinggi di kaki Gunung Sawal, memberikan atmosfer sejuk dan aura mistis.
Di selatan, dibatasi oleh Sungai Cibulan yang mengalir dari barat ke timur, di timur ada parit kecil dari Sungai Cimuntur yang mengalir dari utara ke selatan.
Sedangkan di utara mengalir Sungai Cikadongdong, dan di barat dibatasi oleh Sungai Cigarunggang.