" Pipa lubang biopori yang berfungsi sebagai tabung air dan cegah resiko banjir sekaligus jebakan air bawah tanah ini, dipasang tegak lurus dengan kedalaman lubang 1 meter dan lebar 10 cm. Selanjutnya, lubang biopori itu dipenuhi daun kering bahan kompos dan ditutup lagi," ucapnya.
" Keberadaan pupuk kompos yang dipanen dari biopori ini sangat bermanfaat untuk tanaman. Ini terobosan terbaru ," ucapnya.
Pada kesempatan itu, Wakil Wali Kota Banjar, H.Nana Suryana juga mengapresiasi atas sejumlah program pengembangan dan jaringan irigasi yang dikerjakan BBWS Citanduy di Kota Banjar.
" Saat ini, sawah-sawah di Kota Banjar banyak yang teraliri jaringan irigasi sesuai kebutuhan. Diantaranya ini, jasa yang dikerjakan Kepala BBWS Citanduy, H.Bambang Hidayah. Semoga saja pengembangan jaringan irigasi ini terus diperluas, demi kemajuan petani di masa mendatang ," ucap H.Nana Suryana.
Baca Juga: Dinilai Aneh, Lelang Jabatan Kepala DPMPTSP Kota Banjar Jadi Sorotan
Ketua Paguyuban Citanduy, H.Bambang Hidayah, biopori ini menjadi lubang resapan air permukaan yang ramah lingkungan.
" Berkurangnya air permukaan yang mengalir ke lubang biopori, secara langsung mengurangi air ke sungai dan resiko banjir. Ini baik untuk lingkungan ," ucapnya.***