Kebijakan Penggunaan Fesyen Berbahan Kulit bagi ASN di Garut: UKM Kerajinan Kulit Menggeliat

- 29 Mei 2024, 10:43 WIB
Rompi dan jaket sebagai bagian dari produk fesyen kerajinan kulit Garut.
Rompi dan jaket sebagai bagian dari produk fesyen kerajinan kulit Garut. /MOhamad Ridwan/istimewa/

KABAR BANJAR - Kabar gembira bagi para pengusaha kulit di Kabupaten Garutnya, khususnya mereka yang memproduksi pakaian seperti jaket atau rompi berbahan kulit. Hal itu karena Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, akan mewajibkan seragam aparatur sipil negara (ASN) terdapat balutan fesyen dari bahan kulit, yang dikenakan setiap hari Selasa.

Menurut Sekda Pemkab Garut, Nurdin Yana, kebijakan tersebut ditempuh untuk membantu menumbuhkan usaha kecil menengah (UKM) produk kulit yang menjadi ciri khas daerah Kabupaten Garut.

"Ada kebijakan bahwa Selasa itu kasual plus balutan dari kulit, maksudnya untuk mendukung UKM di Garut," kata Sekretaris Daerah Pemkab Garut Nurdin Yana kepada wartawan di Garut, Senin, 27 Mei 2024, sebagaimana dikutip dari Kantor Berita Antara.

Baca Juga: Mengintip Tren Sabuk Pria di Masa Depan: Ramah Lingkungan dan Sentuhan Digital

Ia menuturkan, untuk saat ini setiap Selasa pakaian seragam ASN di Kabupaten Garut harus ada tambahan atau balutan produk fesyen dari bahan kulit.

Fesyen dari bahan kulit sapi maupun domba atau kambing itu, kata dia, bisa diselaraskan berupa pakaian seperti jaket atau rompi.

"Bisa bentuk rompi, bisa jaket," katanya.

Ia mengatakan tujuan dari kebijakan itu sebagai bentuk perhatian pemerintah daerah dalam membantu mengembangkan produk fesyen dari bahan kulit yang selama ini menjadi ciri khas Garut.

ASN Pemkab Garut, kata dia, bisa membeli produk fesyen bahan kulit dari pelaku UKM yang ada di Garut, sehingga nantinya akan membantu mendongkrak pertumbuhan usaha industri mereka.

Baca Juga: Merek dan Model Sabuk Pria Populer di Tahun 2024, Ada Apa Saja? Berikut Pilihannya

Untuk diketahui, selama ini ASN sesuai aturan Kemendagri terkait aturan seragam kerja yakni Senin, Selasa seragam khaki ASN, kemudian Rabu warna hitam putih, Kamis seragam kearifan lokal atau pakaian adat Sunda, dan Jumat seragam olahraga maupun batik.

Pemkab Garut, kata dia, selanjutnya akan menyampaikan ke Kemendagri terkait adanya pemberlakuan balutan fesyen kulit bagi ASN Garut setiap Selasa yang tujuannya sebagai keberpihakan membantu UKM Garut.

Kerajinan kulit di Garut memiliki sejarah Panjang dann telah ditekuni masyarakat jak lampau. Kerajinan kulit Garut khususnya untuk fesyen terkenal dengan kualitasnya yang tinggi. Kulit domba Garut dikenal lembut, lentur, dan tahan lama. Sedangkan kulit sapi Garut pun tak kalah berkualitas, dengan tekstur yang kokoh dan tebal.

Produk fesyen kulit Garut menawarkan variasi yang sangat beragam. Mulai dari jaket, sepatu, tas, dompet, hingga aksesoris, semua tersedia dengan desain yang menarik dan kualitas yang terjamin. Para pengrajin Garut mampu mengolah kulit menjadi berbagai produk yang fungsional dan stylish.

Baca Juga: Menjadi Plh. Wali Kota Tasikmalaya, Asep Sukmana Tak Mau Diberi Rumah Besar

Keunikan produk fesyen kulit Garut terletak pada sentuhan seni dan budayanya. Motif batik tradisional, sulaman tangan, dan ukiran kulit yang rumit menjadi ciri khas produk Garut. Setiap produk dibuat dengan ketelitian dan ketekunan, menghasilkan karya seni yang tak hanya indah namun juga penuh makna.

Karena kualitas dan keunikan produk fesyen kulit Garut telah memikat pasar internasional. Produk-produk Garut telah diekspor ke berbagai negara di seluruh dunia, seperti Amerika, Eropa, dan Asia. Brand-brand fesyen ternama pun tak jarang menggunakan kulit Garut untuk produk mereka.

Produk fesyen kulit Garut bukan hanya sekadar produk fashion biasa. Di balik setiap produk, terkandung cerita, tradisi, dan budaya yang kaya dari Kabupaten Garut. Membeli produk fesyen kulit Garut berarti mengapresiasi warisan budaya bangsa dan mendukung ekonomi kreatif lokal.***

 

Editor: Moch Ainurdin


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah