Perusakan Baliho, Sulyanati :  Bentuk Bullying Politik Pilkada Kota Banjar

- 1 Juli 2024, 17:01 WIB
Baliho Bacalon Sulyanati, raib dirusak dan menyisakan figura bambu di Karang Tengah Balokang Kecamatan / Kota Banjar, Senin (1/7/2024).
Baliho Bacalon Sulyanati, raib dirusak dan menyisakan figura bambu di Karang Tengah Balokang Kecamatan / Kota Banjar, Senin (1/7/2024). /Kabar Banjar/D.Iwan

KABAR BANJAR - Persaingan bakal calon (bacalon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pilkada Serentak 2024 di Kota Banjar kian ketat. Ditengah kontestasi meraih simpati masyarakat, sejumlah baliho Bacalon Sulyanti terakhir ini banyak yang dirusak orang tak dikenal di Kota Banjar akhir-akhir ini.

Baliho Sulyanati, sekaligus Tokoh Eksponen Forum Peningkatan Status Kotif Banjar yang dirusak dengan cara disobek tersebut, diantaranya baliho yang dipasang di Dusun Karangtengah, Balokang, Kecamatan / Kota Banjar dan sejumlah lokasi lain.

Baca Juga: Wakil Wali Kota H.Darmadji Endorse Bacalon Sulyanati Jadi Wali Kota : Somahna Bagja Dibuana

Baca Juga: Sulyanati Istiqomah dan Konsisten Pilih Bacalon Banjar Dua Saat Daftar di PKB, PPP dan PDIP

Baliho Bacalon Sulyanati disobek orang tak dikenak di Kota Banjar, Senin (1/7/2024).
Baliho Bacalon Sulyanati disobek orang tak dikenak di Kota Banjar, Senin (1/7/2024). Kabar Banjar/D.Iwan
Menyikapi kenyataan adanya praktek perusakan foto wajahnya di baliho berukuran raksasa tersebut, Sulyanati merespon dengan santai.

" Saya mencetak baliho sebagai sarana untuk meningkatkan kualitas demokrasi. Saya juga didorong elemen masyarakat untuk maju di Pilkada, sehingga saya punya tanggung jawab untuk lebih mensosialisasikan diri kepada masyarakat. Diantaranya melalui baliho itu ," ucap Sulyanati

Menurut Kang Sulya, nama akrabnya, baliho ini menjadi sarana untuk menjelaskan jati diri ke publik, sekaligus  bentuk keterbukaan diri sebagai kandidat dengan harapan masyarakat mengenal calon pemimpinnya dengan baik. Jangan "membeli kucing dalam karung".

" Saya melihat ini cermin ada diantara kita yang belum maju dalam pemikiran politik dan kewarganegaraan. Untuk itu, saya mengingatkan bahwa vandalisme berupa perusakan baliho itu adalah bentuk "bullying atau kekerasan politik". Itu bentuk eksploitasi atas hak politik saya, dan tentunya hak politik masyarakat dalam kerangka Pilkada Banjar tahun ini ," ucapnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, bercita-cita menjadikan Pilkada sebagai ajang yang asyik. Jangan merugikan dan membahayakan. Boleh ada tegang-tegangnya tapi harus tetap menyenangkan selama tahapan pesta demokrasi ini.

" Pro dan kontra itu biasa. Saya adalah orang yang sangat suka kritik. Saya adalah pendengar dan sangat suka berdialog. Jadi, bagi siapapun pelaku pengrusakan baligho saya, ini adalah undangan terbuka, saya ingin ngajak ngopi. Saya ingin silaturahim dan saya sangat sayang dia  ," ucap diplomatis.***

Editor: Dede Iwan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah