Anggota Ormas Gibas Dikeroyok di Pancasila, Meninggal Dunia di RSU Banjar. Ginting :  Tangkap Pelakunya !

- 10 Januari 2024, 18:43 WIB
Korban pengeroyokan sedang menjalani otopsi di ruang tertutup Instalasi Pemulasaran Jenazah RSUD Kota Banjar, Rabu (10/1/2024) sore hari.
Korban pengeroyokan sedang menjalani otopsi di ruang tertutup Instalasi Pemulasaran Jenazah RSUD Kota Banjar, Rabu (10/1/2024) sore hari. /Kabar Banjar/D.Iwan

KABAR BANJAR - Seorang anggota Gabungan Inisiatif Barisan Anak Siliwangi (Gibas) Resort Kota Banjar, Yaya Sutardi (45), warga
Cimenyan 1, Kelurahan Mekarsari, Kecamatan / Kota Banjar yang menjadi korban dugaan pengeroyokan di kawasan Terminal Pancasila Tasikmalaya dan meninggal dunia di RSUBanjar, Rabu (10/1/2024) sekitar 09.00 WIB.

Akibat dugaan penganiayaan Selasa, 9 Januari 2024 sekitar pukul 14.00 WIB itu, mengakibatkan sejumlah bagian tubuh korban babak belur, mengalami luka lebam, seperti kepala, muka dan pinggang serta bagian tubuh lainnya.

Sebelum meninggal dunia, korban muntah darah di rumah korban sampai tak sadarkan diri. Selanjutnya, oleh keluarga korban dibawa ke RS Mitra Idaman, kemudian di rujuk ke RSUD Banjar, Selasa (9/1/2024) sekitar pukul 23.00 WIB.

Baca Juga: JALANI Vonis 3 Tahun, Narapidana Teroris Lapas Banjar Bebas

Baca Juga: LARANGAN Melintasi Rel Minta Dibuka. Camat : Tahun 2023 Ada Korban Tertabrak Kereta Meninggal Dunia

Baca Juga: SORLIP 157.318 Susu Pemilu 2024 Kota Banjar Ditargetkan Selesai 10 Hari

Setelah menjalani perawatan intensif di RSU Kota Banjar, akhirnya nyawa anggota Gibas Kota Banjar yang memiliki profesi sebagai sopir angkutan umum Tasik - Ciamis ini, menghembuskan napas terakhir, Rabu (10/1/2024) pukul 9.00 WIB.

" Kalau ada masalah, ayah saya tak pernah melawan walaupun benar. Dengan meninggalnya ini, dipastikan saya merasa kehilangan tulang punggung keluarga ," ucap anak korban, Sandi Agustya  (25) seraya menjelaskan, almarhum memiliki 5 anak sekarang ini.

Adapun penyebab pengeroyokan di sekitar Kawasan Terminal Pancasila Tasikmalaya itu, diduga berlatar sepele dan salah faham saja. Tak perlu sampai adanya penganiayaan berat seperti itu.

" Informasi awalnya, sebelum dikeroyok itu almarhum membeli minuman di Cilengkong. Diketahui oleh penjual minuman di Pancasila, diduga merasa iri akhirnya cekcok sampai ada pengeroyokan dan meninggal dunia di RSU Banjar dengan luka lebam yang banyak di tubuh. Untuk itu, saat ini langsung di otopsi  ," ucap Sandy.

Halaman:

Editor: Dede Iwan


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah