KABAR BANJAR - Ratusan masyarakat RT 01 di RW 13, Dusun Girimulya Desa Binangun, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat bertahun-tahun mengkonsumsi air tak layak minum dan berkadar zat besi dengan warna air kekuning-kuningan serta rasa asin.
Bernasib sama yang mengalami krisis air bersih dengan lokasi satu kawasan. Yaitu, Pondok Pesantren Faturrohman yang saat ini menampung ratusan santri. Termasuk diantaranya santri yatim piatu duafa.
Menurut Ketua RW 13, Bachtiar, keberadaan kondisi air tak layak konsumsi ini sudah lama, melebihi 20 tahunan.
" Kondisi air berwarna kekuningan dengan rasa asin ini dialami warga RT 01, baik saat musim hujan maupun musim kemarau ," ucapnya seraya menjelaskan warga terdampak krisis air bersih selama ini, mencapai 60 Kepala Keluarga (KK) atau sekitar 210 jiwa sekarang ini.
Baca Juga: Ubah Air Keruh Jadi Jernih, Perumdam Tirta Anom Banjar Perlu Rp 64 Miliar
Baca Juga: Air Sumur Mengandung Zat Besi, Warga Satu RW Darurat Air Bersih
Menyikapi itu, Wali Kota Hj.Ade Uu Sukaesih, menyatakan, kebutuhan air bersih warga di lokasi tersebut akan segera dipenuhi dengan menambah jaringan air bersih.
" Semoga saja secepatnya terealisasi Sambungan Rumah (SR) baru untuk sekitar 56 Kepala Keluarga. Termasuk mencukupi kebutuhan air bersih di Pesantren Fathurrohman yang memiliki santri sekitar 300 ini ," ucap Wali Kota Banjar.
Bersamaan itu, Wali Kota juga menginstrukasikan kepada Dirut Perumdam Tirta Anom dan Kepala Dinas PUPR Kota Banjar agar segera menyiapkan jaringan air bersih yang baru untuk masyarakat.