KABAR BANJAR - Yayasan Ruang Baca Komunitas (YRBK) bersama Pusbanglin, Badan Bahasa, Kemendikbudristek dan Pemkot Banjar mendorong kawula muda Kota Banjar mampu menggali dan melestarikan serta mengembangkan cerita rakyat melalui tulisan.
Menurut Pendiri YRBK, Sofian Munawar, ada peribahasa perkataan lisan itu akan dilupakan dan tulisan bersifat tetap.
" Tulisan ini penting sebagai media pewarisan keilmuan dan peradaban. Karena berkat tulisan itulah khazanah keilmuan dan peradaban dapat dipelihara dan diwariskan dari masa ke masa. Baik, tulisan cerita rakyat berbentuk mitos, babad, legenda, dongeng, dan bentuk-bentuk naratif lainnya ,' ucap Sofian.
Baca Juga: Tiga Kategori Penerima Anugrah Penghargaan Literasi Harlah Ke-8 YRBK. Rinciannya Ini.
Berlatar pentingnya itu, YRBK melakukan pelatihan menulis atau workshop kepada Kawula muda Kota Banjar yang berusia 16-24 tahun. Seperti siswa SLTA, mahasiswa, santri, pemuda lainnya perwakilan Karang Taruna Desa/Kelurahan untuk membuat karya tulis dengan tema “Menulis Cerita Rakyat Bersama Kawula Muda Kota Banjar” di Hotel Mandiri baru-baru ini.
Menurut Sofian, potensi kultur budaya itu harus didokumentasikan melalui buku. Hal ini penting untuk menambah hasanah, jangan hanya cerita rakyat itu dari mulut ke mulut saja.
Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kota Banjar, Nia Kania Permasih mengapresiasi kawula muda andil melestarikan cerita rakyat dari Kota Banjar.
" Cerita rakyat yang biasa dituturkan itu harus dilestarikan agar tidak punah dengan berbentuk tulisan dalam sebuah buku. Sehingga buku ini, bermanfaat dan banyak dibaca orang nantinya ," ucapnya.***