KABAR BANJAR - Guru Australia, Shellee Nikoula yang berstatus menjadi guru tamu SMAN 3 Banjar berhasil berbagi ilmu pengetahuan dan pengalaman kepada ratusan mahasiswa Prodi Bahasa Inggris FKIP Unigal Ciamis.
Tepatnya, saat Guru dari UC SSC Canberra Australia, Shellee Nikoula menjadi pembicara program sharing session di hadapan ratusan mahasiswa prodi Bahasa Inggris, FKIP Universitas Galuh Ciamis, baru-baru ini.
Shellee mau berbagi pengalaman sebagai guru di Australia. Bersamaan itu, Shelle juga memotivasi mahasiswa jurusan Bahasa Inggris untuk menjadi guru Bahasa Inggris yang benar-benar berkompeten.
Saat Sharing session bertajuk " ELT, General English dan Crosscultural Communication " ini, terlihat disambut antusias ratusan mahasiswa.
Baca Juga: PJ Wali Kota : Fokus Tahapan Pemilu dan Mitigasi Bencana
Baca Juga: Peringatan Hari Penyandang Disabilitas, Wali Kota Berpesan Jangan Dikucilkan
" Saya melihat, Indonesia ini lebih didominasi dengan Bahasa Inggris Amerika, sementara Australia cenderung mengadopsi Bahasa Inggris British," kata Shellee.
Namun, di akhir acara, Shellee mengakui sangat terkesan dengan kemampuan Bahasa Inggris mahasiswa.
"Saat sesi tanya jawab, saya sangat kaget dengan kemampuan mahasiswa jurusan Bahasa Inggris FKIP Unigal yang sangat interaktif dan fasih dalam berbahasa Inggris. Hal ini menunjukkan kualitas kampus yang sangat bagus," ucap Shellee.
Pada kesempatan itu, Ketua Prodi Bahasa Inggris FKIP Unigal, Lilies Youlia Friatin, SS.,M.Pd.BI, didampingi dosen senior, Etika Rachmawati, M.Pd., menyatakan, sharing session yang diberikan oleh Mrs. Shelle Young sangat menarik dan mampu menyedot perhatian para peserta yang hadir.
" Saat memberikan insight dan pengalaman mengajar yang luar biasa. Saya yakin, kegiatan ini meskipun hanya berlangsung kurang lebih satu jam namun luar biasa menarik, hal ini terbukti dari antusiasme peserta yang aktif bertanya ," ucapnya.
Baca Juga: Ketum PPP Minta Semua Kader Sosialisasi Visi-Misi Ganjar-Mahfud
Dijelaskan dia, sebagai guest lecturer, kehadiran Mrs Shelle ini mampu memberikan manfaat, sekaligus ini menjadi pemicu semangat belajar para mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris.
Lebih lanjut Lilies mengatakan, pihaknya merasa sangat beruntung bisa mendapatkan kesempatan sharing session ini di sela-sela jadwal Shellee yang begiu padat.
" Semoga kegiatan ini terus berlanjut, dan kami tunggu kehadiran pada kesempatan berikutnya," kata Lilies.
Salah seorang mahasiswa tingkat akhir, Rahmat, mengaku sangat senang mengikuti kegiatan sharing session ini, karena dapat meningkatkan wawasan mahasiswa tentang sejarah Australia, sejarah terciptanya Bahasa Inggris sebagai bahasa internasional, serta memperdalam perbedaan Bahasa Inggris Amerika dan Bahasa Inggris British.***